AdBrite

Your Ad Here

Your Ad Here

Berbagi ilmu dan informasi jendela cakrawala wawasan

Berbagi ilmu dan informasi membuka cakrawala wawasan, mudah-mudahan bermanfaat :)

Menyun Blog Certified By Paypal

Tuesday, May 11, 2010

Cara membuat sistem Co2

Pemberian karbon dioksida tidak penting untuk semua aquaria bertanaman. Anda masih dapat memiliki aquarium bertanaman dengan indah tanpa CO2, kebanyakan jika anda mau membatasi hanya untuk tanaman pertumbuhan lambat dengan tanaman tidak terlalu banyak menuntut dan sedikit pupuk. Tetapi, jika anda mau menanam berbagai jenis tanaman dan yang memiliki pertumbuhan yang cepat, maka anda memerlukan kadar lampu yang tinggi, nutrisi yang cukup dan tambahan CO2

  1. Borlah ditengah tutup botol dengan diameter sedikit lebih kecil dari pipa yang hendak ditancapkan. Lalu masukan pipa kecil ke lubang sampai kedalaman sekitar 2 cm kedalam botol. Potong ujung menyamping sekitar 45 derajat supaya air yang ke pipa dapat akan cepat menetes ke bawah. Supaya gas tidak yang tidak keluar, pada tutupnya lapisi sekitar lubang masuk pipa dengan silikon di kedua sisinya (luar dan dalam). Di sisi dalam lebih penting karena tekanan CO2 yang dihasilkan akan lebih besar dari dalam botol, maka berilah lebih banyak silikonnya pada sisi dalam.
  2. Sambungkan selang ke aquarium dengan melewati klep penyetop (check valve) lalu ke airstone. Perhatian: meninggalkan selang di aquarium dengan kedua ujungnya terbuka akan mengundang bahaya. Air sangat mudah tersedot secara tidak sengaja. Aksi kapiler dapat membuat air naik ke atas aquarium, kemudian tidak sengaja menggerakan selang dan selang dapat dengan mudah tertarik keluar dan kemudian air di dalam selang akan jatuh ke bawah batas permukaan air maka terjadilah aksi penyedotan air. Saya memiliki aquarium 20 galon di ruang tamu dalam beberapa jam saja kejadian ini terjadi seperti yang diutarakan diatas. Maka dari itu saya sangat anjurkan untuk menggunakan klep penyetop ini. Perlu diperhatikan beberapa klep penyetop yang murah tidak tahan lama dalam lintasan CO2. Asam karbonik yang terbentuk dalam interaksi CO2 dengan air cenderung melunakan membran karetnya. Anda sebaiknya membeli klep penyetop yang untuk dipakai khusus untuk CO2. Jangan gunakan kran penutup (meskipun dengan menggunakan kontrol solenoid atau timer) di jalur CO2 pada sistem CO2 bertenaga ragi ini. Jika jalur selangnya tertutup, tekanan dalam botol akan terus menerus bertambah sampai akhirnya botolnya meledak pecah – benar-benar kotor.
  3. Untuk reaktor, gunakan botol plastik berdiameter lebar (seperti botol Gatorade). Buatlah tiga bingkai besar pada sisi botol dari bagian bawah. Buat lubang dekat dasarnya diantara dua bingkai dan masukan selangnya lalu pasangkan batu airasi-nya (lihat gambar). Gunakan batu supaya botol tetap tenggelam dan taruhlah di dalam pojok belakang aquarium. Taruh pipa semprot yang keluar dari filter secara vertikal dekat dengan botol (gunakan dop supaya tetap di sisi aquarium). Maksudnya adalah gelembung-gelembung gas CO2 yang keluar dari batu aerasi dan dikumpulkand diatas botol reaktor. Air yang yang disemprot dari pipa filter akan terus menerus mengerakan permukaan CO2 dan membantu pelarutan CO2. Adakalanya tutup botol dibuka untuk melepas gas yang terkumpul, tidak larut.
  4. Sekarang campurkan ragi, gula dan air sebagai berikut:
    • Masukan ¼ sampai ½ sendok ragi ke dalam botol dengan satu cangkir air.
    • Kocok supaya raginya bercampur dengan baik.
    • Tambahkan air sampai ¾ botol
    • Tambahkan 1 sampai 2 cangkir gula dan kocok dengan baik. Jumlah ragi dan gula menentukan rasio dan lamanya CO2 dihasilkan. Lebih banyak ragi akan menghasilkan produksi CO2 yang lebih banyak, tetapi cepat menghabiskan gula. ¼ sendok teh ragi dan 2 cangkir gula akan menghasilkan CO2 untuk 4 sampai 5 minggu.
    • Di daerah yang memiliki air lunak (air dengan kadar mineral kalsium, magnesium yang rendah), beberapa orang dianjurkan untuk menambah satu sendok teh soda kue (sodium bicarbonate /NaHCO3) untuk meningkatkan hidrolisis air dan memperpanjang lamanya larutan (mencegah terbentukannya asam oleh aksi fermentasi yang merusak ragi lebih awal)
Hasil fermentasi ini seharusnya menghasilkan sekitar satu gelembung per detik (dari selang ke airstone), setelah satu hari. Dengan menggunakan air hangat akan membantu lebih cepat. Ada masa naik turun dari arus yang dihasilkan. Pada awalnya banyak yang dihasilkan dan menurun pada akhir masa larutan. Untuk melancarkan arus ini, anda dapat menggunakan dua botol yang lebih kecil (1 liter) daripada satu botol besar (2 liter)and mulai dari botol pertama selama satu-dua minggu setelah itu botol lainnya. Adakalanya anda sebaiknya melepas dan membersihkan airstonenya, penghasil CO2 dengan ragi condong menghasilkan lapisan kotoran yang menempel pada airstone setelah beberapa waktu.

Sumber : Hewan Peliharaan

No comments:

Post a Comment

AdBrite

Your Ad Here

About Me

My photo
I'm Simple Man with Simple Mind